- Download Bahaya Emisi : LingkunganHidup.docx.html
- Download Artikel Kompos : RODUKTIVITASDANMENURUNKANBIAYAPRODUKSIBUDIDAYAPADI.pdf.html
- Download Membuat Pupuk kompos :MEMBUATPUPUKKOMPOS1.docx.html
- Download Membuat Pupuk kompos : MEMBUATPUPUKKOMPOS2.docx.html
- Download Membuat Pupuk kompos :MEMBUATPUPUKKOMPOS3.docx.html
- Download Sumber Daya Alam : SUMBERDAYAALAM.docx.html
- Download Pestisida Merusak Lingkungan : PESTISIDAMERUSAKLINGKUNGAN.docx.html
- Download Pencemaran Lingkungan Hidup : PENCEMARANLINGKUNGANHIDUP.doc.html
BAHAYA EMISI KARBONDIOKSIDA
Salah satu
penyebab global warming adalah emisi karbon dioksida yang sangat tinggi. Emisi
ini dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Menurut struktur kimianya,
bahan bakar yang juga disebut hidrokarbon terdiri dari rantai ataom karbon dan
hidrogen. Jika hidrokarbon ini dibakar dengan oksigen, maka akan menghasilkan
karbondioksida dan uap air. Tetapi jika pembakarannya tidak sempurna maka akan
dihasilkan juga karbonmonoksida yang sangat beracun.
Sumber utama
penghasil emisi karbondioksida secara global ada 2 macam. Pertama, pembangkit
listrik bertenaga batubara. Pembangkit listrik ini membuang energi 2 kali lipat
dari energi yang dihasilkan. Semisal, energi yang digunakan 100 unit, sementara
energi yang dihasilkan 35 unit. Maka, energi yang terbuang adalah 65 unit!
Setiap 1000 megawatt yang dihasilkan dari pembangkit listrik bertenaga batubara
akan mengemisikan 5,6 juta ton karbondioksida per tahun! Kedua, pembakaran
kendaraan bermotor. Kendaraan yang mengonsumsi bahan bakar sebanyak 7,8 liter
per 100 km dan menempuh jarak 16 ribu km, maka setiap tahunnya akan
mengemisikan 3 ton karbondioksida ke udara! Bayangkan jika jumlah kendaraan
bermotor di Jakarta lebih dari 4 juta kendaraan! Berapa ton karbondioksida yang
masuk ke atmosfer per tahun?
Penting diingat,
emisi Gas Rumah Kaca harus dikurangi! Jadi harus dibangun sistem industri dan
transportasi yang TIDAK bergantung pada bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu
bara). Kalau perlu, TIDAK menggunakannya SAMA SEKALI! Karena Perubahan Iklim
adalah masalah global, penyelesaiannya pun mesti secara internasional. Langkah
pertama yang dilakukan adalah pembuatan Kerangka Konvensi untuk Perubahan Iklim
(Framework Convention on Climate Change) tahun 1992 di Rio de Janeiro, Brazil,
yang ditandatangani oleh 167 negara. Kerangka konvensi ini mengikat secara
moral semua negara-negara industri untuk menstabilkan emisi karbondioksida
mereka.
Sayangnya, hanya
sedikit negara industri yang memenuhi target. Langkah selanjutnya berarti membuat
komitmen yang mengikat secara hukum dan memperkuatnya dalam sebuah protokol.
Dibuat lah Kyoto Protocol atau Protokol Kyoto. Tujuannya: mengharuskan
negara-negara industri menurunkan emisinya secara kolektif sebesar 5,2 persen
dari tingkat emisi tahun 1990.
KUMPULAN ARTIKEL PERTANIAN
BUDI DAYA TANAMAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar